Penyakit pada Sistem Pernafasan: Sinusitis

Sinusitis

Apa itu Sinusitis?
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Sinusitis termasuk penyakit umum yang bisa menjangkiti orang-orang pada segala umur. Beberapa tipe sinusitis berdasarkan lamanya perjalanan penyakit, antara lain:
  • Sinusitis akut.
  • Sinusitis Subakut.
  • Sinusitis Kronis.
  • Sinusitis Kambuhan.
Apa gejalanya?
Gejala sinusitis dapat dibagi menjadi empat kelompok menurut lamanya berlangsung yaitu:
  • Sinusitis akut. Memiliki gejala yang timbul mendadak dan bertahan hingga 14 hari, bahkan sebulan. Beberapa gejalanya adalah munculnya mukus atau lendir berwarna kuning atau hijau dari hidung, sakit kepala, nyeri pada wajah terutama sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi yang terasa lebih hebat bila membungkuk, terganggunya indera penciuman, batuk, hidung beringus, demam, nafas berbau, kelelahan, dan sakit gigi. Sinusitis biasanya muncul setelah infeksi saluran pernapasan atas, misalnya karena pilek dan flu.
  • Sinusitis Subakut. Peradangan sinus yang bertahan selama 1 sampai 3 bulan.
  • Sinusitis Kronis. Beberapa gejalanya adalah hidung beringus atau justru terasa tersumbat, nanah di rongga hidung dan cairan hidung berubah warna, demam, wajah terasa penuh, dan demam. Kondisi sinusitis dikatakan buruk bila nyeri, kemerahan, dan bengkak di sekitar mata dan dahi, sakit kepala hebat, demam tinggi, penglihatan ganda, leher kaku, dan kebingungan. Gejala peradangan sinus yang muncul bertahan hingga 3 bulan atau lebih.
  • Sinusitis Kambuhan. Biasanya akan kambuh beberapa kali dalam satu tahun.

Bagaimana cara pengobatannya?
Kebanyakan kasus sinusitis akut yang disebabkan infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya. Untuk meringankan gejala-gejalanya, penderita hanya perlu melakukan beberapa langkah penanganan yaitu:
  • Semprotan hidung saline. Penderita disarankan untuk menyemprotkan semprotan hidung saline beberapa kali dalam sehari ke hidung mereka untuk membersihkan saluran hidung. Semprotan hidung ini merupakan campuran air matang 400 mililiter, garam satu sendok teh, dan soda bikarbonat satu sendok teh.
  • Pereda rasa sakit.
  • Dekongestan. Konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi dekongestan. Obat ini tidak bisa digunakan lebih dari seminggu.
  • Kortikosteroid hidung, berfungsi untuk mencegah dan menangani peradangan.
Jika sinusitis akut disebabkan oleh alergi, maka penderita biasanya juga memerlukan imunoterapi untuk membantu mengurangi reaksi tubuh terhadap zat yang membuat penderita alergi.

Sedangkan pengobatan sinusitis kronis biasanya ditujukan untuk mengurangi peradangan sinus, menjaga saluran hidung tetap kering, menghilangkan penyebab, mengurangi serangan sinusitis.

Beberapa penanganan untuk meredakan gejala-gejala sinusitis kronis adalah:
  • Saline nasal irrigation, mampu mengurangi berkumpulnya cairan dan membersihkan zat penyebab iritasi dan alergi.
  • Kompres hangat, membantu mengurangi rasa nyeri di rongga sinus dan hidung.
  • Dekongestan semprot dan tetes hidung, ikuti pentunjuk dokter untuk jangka waktu pemakaiannya.
Kadang pemberian antibiotik diperlukan jika penyebab sisnusitis adalah infeksi bakteri. Sama seperti sinusitis akut, dokter akan memberikan imunoterapi jika sinusitus disebabkan reaksi alergi.

Jika pengobatan dan penanganan tidak juga membuat kondisi sinusitis kronis membaik, biasanya karena adanya kelainan struktur sinus tidak sempurna sehingga saluran keluar sinus tersumbat. Maka dokter juga bisa mengambil langkah pembedahan sinus atau BSEF. Operasi ini sangat efektif dalam mengurangi gejala yang muncul.

Komentar