Difteri
Apa itu Difteri?
Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir
pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit.
Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi
mengancam jiwa.
Apa gejalanya?
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak
bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari.
Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
- Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
- Demam dan menggigil.
- Sakit tenggorokan dan suara serak.
- Sulit bernapas atau napas yang cepat.
- Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
- Lemas dan lelah.
- Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka
seperti borok (ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan,
tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.
Bagaimana cara pencegahannya?
Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan
vaksin. Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DTP. Vaksin ini
meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan.
Vaksin DTP termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak di
Indonesia. Pemberian vaksin ini dilakukan 5 kali pada saat anak berusia 2
bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun.
Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis
(Tdap/Td) pada usia 10 tahun dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi
setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Komentar
Posting Komentar