Gastritis
Apa itu Gastritis?
Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,
peradangan atau pengikisan. Berdasarkan jangka waktu perkembangan
gejala, gastritis dibagi menjadi dua, yaitu akut (berkembang secara
cepat dan tiba-tiba) dan kronis (berkembang secara perlahan-lahan).
Lambung memiliki sel-sel penghasil asam dan enzim yang berguna untuk
mencerna makanan. Untuk melindungi lapisan lambung dari kondisi radang
atau pengikisan asam, sel-sel tersebut juga sekaligus menghasilkan
lapisan “lendir” yang disebut mucin.
Apa gejalanya?
Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang
merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis
di antaranya:
- Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
- Hilang nafsu makan
- Cepat merasa kenyang saat makan
- Perut kembung
- Cegukan
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Gangguan saluran cerna
- BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
- Muntah darah
Temui dokter jika gejala gastritis selalu
terasa setelah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, Anda merasakan
gejala sakit maag selama seminggu lebih, Anda BAB dengan tekstur tinja
hitam pekat, dan Anda muntah darah.
Sakit atau nyeri di perut tidak selalu menandakan adanya gastritis. Pengobatan biasanya bergantung pada penyebab penyakit ini.
Bagaimana cara pencegahan serta pengobatannya?
Jika Anda rentan terkena gejala gastritis,
cobalah untuk membagi porsi makan Anda ke jadwal makan baru. Sebagai
contoh, jika sebelumnya Anda suka makan dengan porsi besar tiap jadwal
makan, ubah porsinya menjadi sedikit-sedikit sehingga jadwal makan Anda
menjadi lebih sering dari biasanya. Selain itu, hindari makanan
berminyak, asam, atau pedas.
Jika Anda termasuk seseorang yang aktif
mengonsumsi minuman beralkohol, maka kurangilah kebiasaan tersebut
karena alkohol juga dapat menyebabkan gejala gastritis. Selain itu,
kendalikan stres Anda.
Jika gejala gastritis sering kambuh setelah
Anda menggunakan obat pereda sakit jenis anti-inflamasi nonsteroid
(OAINS) konsultasikan hal tersebut kepada dokter. Dalam kasus ini,
dokter biasanya akan mengganti OAINS dengan obat pereda nyeri golongan
lain seperti paracetamol.
Gejala penyakit gastritis bisa reda jika
ditangani dengan benar. Ada beberapa obat yang biasanya diresepkan oleh
dokter, di antaranya:
- Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker). Obat ini mampu meredakan gejala gastritis dengan cara menurunkan produksi asam di dalam lambung. Salah satu contoh obat penghambat histamin 2 adalah ranitidine.
- Obat penghambat pompa proton (PPI). Obat ini memiliki kinerja yang sama seperti penghambat histamin 2, namun lebih efektif. Salah satu contoh obat penghambat pompa proton adalah omeprazole.
- Obat antasida. Obat ini mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa nyeri) secara cepat dengan cara menetralisir asam lambung.
- Obat antibiotik. Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang kondisinya diketahui disebabkan oleh infeksi bakteri. Contoh obat antibiotik adalah amoxicillin, clarithromycin, dan metronidazole.
Komentar
Posting Komentar