Digital Cinema : 4D ( 4 Dimensi ) dan 5D (5 Dimensi)
4D (4 Dimensi)
4 Dimensi adalah sebuah
3 Dimensi yang dapat ditembus. Contoh yang lebih mudah adalah kalian dapat
melihat sebuah aqua gelas dari sisi luar yang masih full berisi air. Inilah
sudut pandang terhadap 4 Dimensi. Untuk kordinatnya, 4 Dimensi adalah sebuah
garis yang menebus antara sumbu x,y,z.
Pada Teknologi 4D ini
tidak berbeda jauh dengan teknologi 3D, hanya saja efek dari film 4D ini bukan
hanya gambarnya saja yang keluar, tetapi juga ada getaran-getaran atau
efek-efek nyata yg dihasilkan sehingga penonton pun akan merasa itu benar
terjadi adanya. Misalnya saja film-film animasi bertema kehidupan alam, ketika
adegan di air, maka ada air yang menyipratkannya ke wajah kita, atau uap air
menetes. Ketika suasana gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar
juga, memang unik dan mengasyikan tetapi para penonton pasti tidak akan fokus
ke filmnya melainkan ke efeknya saja. Film berformat seperti ini tidak hanya
mengacu pada layar bioskop saja, melainkan beberapa aplikasi media seperti
penggerak kursi yang menghasilkan getaran, uap air, serta beberapa efek
lainnya, termasuk AC yang bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin saat
adegan salju, dan Heater yang dapat memanas saat adegan padang pasir. Dan
format film ini pun harus diputar pada bioskop – bioskop khusus saja.
Contoh : cinema 4D.
5D (5 Dimensi)
5D merupakan
teknologi hasil perkembangan dari teknologi 4D yang memiliki koordinat 3D
tetapi dapat melihat kedalamnya. Di tekonologi 3D dan 4D kita sudah di haruskan
melihat film menggunakan kacamata khusus agar dapat menikmati tampilan-tampilan
film muncul seperti nyata. Kacamata yang di gunakan biasanya memiliki 2 warna
kaca yang berbeda yang memiliki fungsi tertentu.
Di teknologi 4D sudah mulai di
gunakan pula detail-detail khusus seperti adanya cipratan Air, efek goyangan
kursi dan efek lain yang membuat penonton merasakan ikut ke dalam cerita yang
di pertontonkan. Bangku yang di gunakan pun khusus dan terdapat efek-efek
khusus seperti goyangan bangku ke kanan, kiri, belakang, depan, bangku bergetar
dan bahkan kombinasi semuanya. Dengan adanya teknologi 5D dapat di jadikan
ladang usaha untuk menghasilkan pundi-pundi uang,dengan cara membuka bioskop
berteknologi 5D dimana masih sedikit di Indonesia, walaupun harga tiket lebih
mahal dari bioskop biasanya tetapi bukan tidak mungkin bioskop 5D inilah yang
menjadi tujuan ketika bosan menonton bioskop dengan tampilan biasa saja.
Contoh : cinema 5D .
Komentar
Posting Komentar